LAPORAN KUNJUNGAN BALAI BESAR
PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (Balai Besar
PPMB-TPH)
oleh Risma Arbia Widianti
Halo sahabat Lovera,
kali ini aku ingin membagi pengalaman saya dalam kunjungan ke Balai Besar
PPMB-TPH nih. Pertama kita berkenalan dengan benih terlebih dahulu yah, Benih
merupakan bahan tanam yang digunakan dalam budidaya pertanian, benh berasal
dari tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan untuk mengembang biakan
tanaman tersebut. Kondisi benih yang beredar di pasaran Indonesia baik yang
berasal dari produsen dalam negeri maupun impor saat ini, masih ditemukan benih
dengan label yang sudah kadaluarsa dengan mutu yang tidak sesuai dengan standar
label benih, sehingga dapat merugikan konsumen maupun petani sehingga
diperlukannya pengawasan mutu beinh dengan sistem manajemen mutu benih yang
bertaraf internasional saat diproduksi maupun pada tingkat laboratorium. Benih
yang akan diedarkan harus melalui beberapa tahapan untuk mendapatkan
sertifikasi, dalam Undang-undang No. 12 tahun 1992 mengamanatkan semua benih
yang diedarkan di wilayah Indonesia harus melalui sertifikasi dan memenuhi
standar mutu yang ditetapkan pemerintah. Sertifikasi benih meliputi pemeriksaan
lahan pertanaman, pemeriksaan pertanaman, pemeriksaan proses panen dan
pengolahan benih sedangkan untuk mutu benih diujikan di laboratorium untuk
mengetahui kesesuaian mutu benih.
Balai besar PPMB-TPH
ini memiliki tugas untuk melaksanakan pengembangan serta pemberian bimbingan
teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman
pangan dan hortikultura dan berfungsi sebagai penyusun program dan evaluasi
pengembangan pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian
mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan
hortikultura, melaksanakan pengembangan teknik dan metode pengujian
laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan
hortikultura (TPH), melaksanakan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja
metode, uji arbitrase, dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih,
melaksanakan uji petik mutu benih yang beredar, dan masih banyak lagi fungsinya
pokoknya sahabat lovera dapat melakukan pengujian benih seperti untuk mendapatkan mutu benih sebelum benih
itu bisa diedarkan ke masyarakat.
Balai Besar PPMB-TPH
memiliki sarana pendukung yaitu 8 unit Laboratorium yang lengkap dan memiliki
status yaitu Terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional), Terakreditasi ISTA
(International Seed Testing Association), dan Terakreditasi KAN sebagai
laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi.
Kali ini saya akan menjelaskan 8 unit laboratorium yang ada di balai ini
:
1.
Laboratorium
Fisika
Laboratorium fisika ini terdapat kegiatan berupa
pengambilan contoh pada lot secara manual, analisis kemurnian dan penetapan
benih tanaman lain, penetapan kadar air, penetapan heterogenitas berdasar
kemurnian, penetapan berat 1000 butir, kalibrasi internal peralatan,
pemeliharaan ruang lingkup akreditasi. Sahabat lovera di laboratorium ini saya
mengetahui informasi baru jadi biasanya saya dan teman-teman di kampus memakai
silikagel untuk mendinginkan bahan atau barang yang selesai di oven, nah kalau
di laboratorium ini menggunakan enfirogel dan ternyata enfirogel ini lebih aman
untuk para pengujji dan peneliti dan tidak mempengaruhi kadar air juga wah
hebat yah sahabat.
Gambar 1. enfirogel
Di laboratorum ini juga terdapat grinder benih loh sahabat ada 2 macam diantaranya fine
untuk penggilingan benih dengan hasil halus seperti penggilingan benih padi dan
disaring 0.1 sampai 0.5 dan coarse untuk penggilingan benih dengan hasil
kasar. Melakukan perubahan kenaikan suhu dalam satu kali grinder dengan 20
sampel suhu tidak boleh lebih dari 10 oC berarti rekomendasi bahwa alat hanya
bisa melakukan grinder tidak lebih dari 10 kali.
Gambar 2. Coarse
Gambar 3. Fine
Terdapat
alat oven bernama IE oven yang memiliki daya tamping 32
cawan dan sudah diatur sesuai ketentuan ISTA
dengan suhu maksimum 133 oC
dan suhu minimum 104 oC. Peletakan cawan dalam oven di
atur sesuai suhu dalam oven dengan menggunakan alat datalogger
untuk mengecek suhu pada titik oven tertentu sehingga dalam meletakkan cawan
lebih teratur dan memasuki suhu yang diharapkan.
Gambar 4. Oven IE
2.
Laboratorium
Biologi
Laboratorium biologi ini terdapat kegiatan pengujian
daya berkecambah benih, penetapan heterogenitas berdasar daya berkecambah,
pengujian vigor, pengujian viabilitas benih secara biokimia (Uji Tetrazolium),
kalibrasi internal peralatan.
Terdapat 3 germinator diantaranya ekogerminator , germinator rumed untuk jenis-jenis tanaman bersuhu 20 oC
berganti 30 oC contohnya tanaman timun dan jagung, dan germinator room
dengan pengaturan suhu tetap yaitu 20 oC, 25 oC serta 30 oC.
Gambar 5. germinator rumed
Gambar 6. Germinator Room
3.
Laboratorium
Elektroforesis
Laboratorium elektroforesis ini terdapat pengujian
penanda genetik secara biomolekuler, primer spesifik dan yang sudah diuji ada
16 varietas padi, 9 varietas jagung, 4 varietas kedelai, 1 varietas kacang
tanah, dan 1 varietas kacang hijau, di laboratorium ini juga ada kegiatan
lainnya loh sahabat lovera yaitu pengujian verifikasi varietas dan pengujian
observasi (kesesuaian primer). pengujian DNA, untuk menguji DNA memiliki 2 metode pengujian yaitu metode sambrook dengan menggunakan bahan mudah, dan mini preparation digunakan dalam pengujian melalui jaringan tanaman berupa akar, batang atau bagian tanaman lainnya.
Gambar 7. sambrook
Gambar 8. Mini Preparation
4.
Laboratorium
Cendawan
Laboratorium cendawan ini ada kegiatan pengujian
cendawan terbawa benih (Blotter test.), kalibraasi internal, pemeliharaan ruang
lingkup akreditasi berupa padi, kedelai, jagung, kol, wortel, terong, cabai dan
tomat. Nah sahabat lovera saat di balai ini saya diberitahu cara pengujian
untuk mengetahui cendawan dalam benih yaitu caranya ketika sampel datang,
biasanya jumlah sampel itu ada 400 butir pada satu sampelnya itu untuk
komoditas padi sedangkan untuk komoditas jagung dan kacang pada satu sampelnya
ada 200 butir benih dan selanjutnya dilakukan blotter test pada suhu 20 derajat
celcius kemudian diberikan meditol untuk menekan perkecambahan benih dengan
suhu -22 derajat celcius.
Gambar 8. Cendawan
5.
Laboratorium
Bakteri
Dalam laboratorium bakteri ini terdapat kegiatan
pengujian bakteri yang terbawa benih (Liquid
assay dan Growing on test), dan pemeliharaan
ruang lingkup akreditasi (padi, kedelai, buncis, kol, wortel, tomat, semangka,
cabe dan sawi). Pengujian bakteri yang terbawa benih ini caranya adalah yang
pertama benih dicuci dengan NaOCL 1% selama 30 menit kemudian di blender dengan
keadaan agak basah yang ditambahkan air steril 80-90 ml selanjutnya dikocok dan
di diamkan di kulkas selama 2 jam dengan ditutup dengan aluminium foil, langkah
terakhir adalah di bawa ke laminar selanjutnya masing-masing cairan yang berada
di tabung reaksi berisi 9 ml per tabung reaksinya dengan tambahan air steril,
kemudian ambil cairan 100 micro di taruh ke media, disebar dan di inkubasi pada
suhu 28 ±2 derajat celcius.
6.
Laboratorium
Virus
Terdapat kegiatan pengujian virus terbawa benih (DAS
ELISA), pemeliharaan ruang lingkup akreditasi (kedelai, jagung, kacang panjang,
mentimun, buncis, tomat dan cabe). Sahabat lovera untuk pengujian virus pada
benih langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi tanaman, selanjutnya
melist virus dan terakhir diberikan antibodi.
7.
Laboratorium
Nematoda
Kegiatan di dalam laboratorium ini adalah pengujian
nematoda yang terbawa benih, pemeliharaan ruang lingkup akreditasi: padi (Aphelenchoides besseyi) dan kentang (Globodera sp., Meloidogyne spp.). Langkah-langkah menguji nematoda dalam benih
adalah biasanya dalam 1 sampel itu terdapat4 ulangan selanjutnya dalam 1
ulangan terdapat 250 butir benih (Padi), kemudian benih di ekstrak dengan
memisahkan kulit arinya menggunakan alat TR-130
selanjutnya di saring dengan saringan kasa lalu hasil saringan di tambah
aquades 40 ml dan di inkubator selama 24 jam selanjutnya di taruh di cawan dan
diliat di mikroskop, tahap terakhir adalah nematoda yang terlihat di pancing
dengan alat pancingan satu-persatu dan di taruh di kaca selanjutnya diberikan
air.
Gambar 9. Nematoda
Gambar 10. alat pemisah kulit ari benih
Gambar 11. Alat pancing nematoda
8. Laboratorium
Kultur Jaringan
Laboratorium ini adalah laboratorium baru yang
memiliki kegiatan dalam laboratorium ini adalah in house training kultur
jaringan, pengaturan ruangan dan alat, pengadaan bahan kimia.
Sekian Sahabat Lovera tulisan kali ini, semoga
bermanfaat untuk kalian pembaca setia blog ini yah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar