Rabu, 17 Januari 2018

Laporan kunjungan Universitas Trilogi ke Balai Besar PPMB-TPH

LAPORAN KUNJUNGAN BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (Balai Besar PPMB-TPH)
oleh Risma Arbia Widianti

Halo sahabat Lovera, kali ini aku ingin membagi pengalaman saya dalam kunjungan ke Balai Besar PPMB-TPH nih. Pertama kita berkenalan dengan benih terlebih dahulu yah, Benih merupakan bahan tanam yang digunakan dalam budidaya pertanian, benh berasal dari tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan untuk mengembang biakan tanaman tersebut. Kondisi benih yang beredar di pasaran Indonesia baik yang berasal dari produsen dalam negeri maupun impor saat ini, masih ditemukan benih dengan label yang sudah kadaluarsa dengan mutu yang tidak sesuai dengan standar label benih, sehingga dapat merugikan konsumen maupun petani sehingga diperlukannya pengawasan mutu beinh dengan sistem manajemen mutu benih yang bertaraf internasional saat diproduksi maupun pada tingkat laboratorium. Benih yang akan diedarkan harus melalui beberapa tahapan untuk mendapatkan sertifikasi, dalam Undang-undang No. 12 tahun 1992 mengamanatkan semua benih yang diedarkan di wilayah Indonesia harus melalui sertifikasi dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan pemerintah. Sertifikasi benih meliputi pemeriksaan lahan pertanaman, pemeriksaan pertanaman, pemeriksaan proses panen dan pengolahan benih sedangkan untuk mutu benih diujikan di laboratorium untuk mengetahui kesesuaian mutu benih. 
Balai besar PPMB-TPH ini memiliki tugas untuk melaksanakan pengembangan serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura dan berfungsi sebagai penyusun program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, melaksanakan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura (TPH), melaksanakan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase, dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih, melaksanakan uji petik mutu benih yang beredar, dan masih banyak lagi fungsinya pokoknya sahabat lovera dapat melakukan pengujian benih seperti  untuk mendapatkan mutu benih sebelum benih itu bisa diedarkan ke masyarakat.
Balai Besar PPMB-TPH memiliki sarana pendukung yaitu 8 unit Laboratorium yang lengkap dan memiliki status yaitu Terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional), Terakreditasi ISTA (International Seed Testing Association), dan Terakreditasi KAN sebagai laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi.  Kali ini saya akan menjelaskan 8 unit laboratorium yang ada di balai ini :
1.     Laboratorium Fisika
Laboratorium fisika ini terdapat kegiatan berupa pengambilan contoh pada lot secara manual, analisis kemurnian dan penetapan benih tanaman lain, penetapan kadar air, penetapan heterogenitas berdasar kemurnian, penetapan berat 1000 butir, kalibrasi internal peralatan, pemeliharaan ruang lingkup akreditasi. Sahabat lovera di laboratorium ini saya mengetahui informasi baru jadi biasanya saya dan teman-teman di kampus memakai silikagel untuk mendinginkan bahan atau barang yang selesai di oven, nah kalau di laboratorium ini menggunakan enfirogel dan ternyata enfirogel ini lebih aman untuk para pengujji dan peneliti dan tidak mempengaruhi kadar air juga wah hebat yah sahabat.
Gambar 1. enfirogel

Di laboratorum ini juga terdapat grinder benih loh sahabat ada 2 macam diantaranya fine untuk penggilingan benih dengan hasil halus seperti penggilingan benih padi dan disaring 0.1 sampai 0.5  dan coarse untuk penggilingan benih dengan hasil kasar. Melakukan perubahan kenaikan suhu dalam satu kali grinder dengan 20 sampel suhu tidak boleh lebih dari 10 oC berarti rekomendasi bahwa alat hanya bisa melakukan grinder tidak lebih dari 10 kali. 
 Gambar 2. Coarse

Gambar 3. Fine
Terdapat alat oven bernama IE oven yang memiliki daya tamping 32 cawan dan sudah diatur sesuai ketentuan ISTA dengan suhu maksimum  133 oC dan suhu minimum 104 oC. Peletakan cawan dalam oven di atur sesuai suhu dalam oven dengan menggunakan alat datalogger untuk mengecek suhu pada titik oven tertentu sehingga dalam meletakkan cawan lebih teratur dan memasuki suhu yang diharapkan.
Gambar 4. Oven IE 

2.     Laboratorium Biologi
Laboratorium biologi ini terdapat kegiatan pengujian daya berkecambah benih, penetapan heterogenitas berdasar daya berkecambah, pengujian vigor, pengujian viabilitas benih secara biokimia (Uji Tetrazolium), kalibrasi internal peralatan.
Terdapat 3 germinator diantaranya ekogerminator , germinator rumed untuk jenis-jenis tanaman bersuhu 20 oC berganti 30 oC contohnya tanaman timun dan jagung, dan germinator room dengan pengaturan suhu tetap yaitu 20 oC, 25 oC serta 30 oC.
Gambar 5. germinator rumed 

Gambar 6. Germinator Room

3.     Laboratorium Elektroforesis
Laboratorium elektroforesis ini terdapat pengujian penanda genetik secara biomolekuler, primer spesifik dan yang sudah diuji ada 16 varietas padi, 9 varietas jagung, 4 varietas kedelai, 1 varietas kacang tanah, dan 1 varietas kacang hijau, di laboratorium ini juga ada kegiatan lainnya loh sahabat lovera yaitu pengujian verifikasi varietas dan pengujian observasi (kesesuaian primer). pengujian DNA, untuk menguji DNA memiliki 2 metode pengujian yaitu metode sambrook dengan menggunakan bahan mudah, dan mini preparation digunakan dalam pengujian melalui jaringan tanaman berupa akar, batang atau bagian tanaman lainnya. 
Gambar 7. sambrook

Gambar 8. Mini Preparation

4.     Laboratorium Cendawan
Laboratorium cendawan ini ada kegiatan pengujian cendawan terbawa benih (Blotter test.), kalibraasi internal, pemeliharaan ruang lingkup akreditasi berupa padi, kedelai, jagung, kol, wortel, terong, cabai dan tomat. Nah sahabat lovera saat di balai ini saya diberitahu cara pengujian untuk mengetahui cendawan dalam benih yaitu caranya ketika sampel datang, biasanya jumlah sampel itu ada 400 butir pada satu sampelnya itu untuk komoditas padi sedangkan untuk komoditas jagung dan kacang pada satu sampelnya ada 200 butir benih dan selanjutnya dilakukan blotter test pada suhu 20 derajat celcius kemudian diberikan meditol untuk menekan perkecambahan benih dengan suhu -22 derajat celcius.
Gambar 8. Cendawan

5.     Laboratorium Bakteri
Dalam laboratorium bakteri ini terdapat kegiatan pengujian bakteri yang terbawa benih (Liquid assay dan Growing on test), dan pemeliharaan ruang lingkup akreditasi (padi, kedelai, buncis, kol, wortel, tomat, semangka, cabe dan sawi). Pengujian bakteri yang terbawa benih ini caranya adalah yang pertama benih dicuci dengan NaOCL 1% selama 30 menit kemudian di blender dengan keadaan agak basah yang ditambahkan air steril 80-90 ml selanjutnya dikocok dan di diamkan di kulkas selama 2 jam dengan ditutup dengan aluminium foil, langkah terakhir adalah di bawa ke laminar selanjutnya masing-masing cairan yang berada di tabung reaksi berisi 9 ml per tabung reaksinya dengan tambahan air steril, kemudian ambil cairan 100 micro di taruh ke media, disebar dan di inkubasi pada suhu 28 ±2 derajat celcius.
6.     Laboratorium Virus
Terdapat kegiatan pengujian virus terbawa benih (DAS ELISA), pemeliharaan ruang lingkup akreditasi (kedelai, jagung, kacang panjang, mentimun, buncis, tomat dan cabe). Sahabat lovera untuk pengujian virus pada benih langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi tanaman, selanjutnya melist virus dan terakhir diberikan antibodi.
7.     Laboratorium Nematoda
Kegiatan di dalam laboratorium ini adalah pengujian nematoda yang terbawa benih, pemeliharaan ruang lingkup akreditasi: padi (Aphelenchoides besseyi) dan kentang (Globodera sp., Meloidogyne spp.). Langkah-langkah menguji nematoda dalam benih adalah biasanya dalam 1 sampel itu terdapat4 ulangan selanjutnya dalam 1 ulangan terdapat 250 butir benih (Padi), kemudian benih di ekstrak dengan memisahkan kulit arinya menggunakan alat TR-130  selanjutnya di saring dengan saringan kasa lalu hasil saringan di tambah aquades 40 ml dan di inkubator selama 24 jam selanjutnya di taruh di cawan dan diliat di mikroskop, tahap terakhir adalah nematoda yang terlihat di pancing dengan alat pancingan satu-persatu dan di taruh di kaca selanjutnya diberikan air.
Gambar 9. Nematoda

Gambar 10. alat pemisah kulit ari benih

Gambar 11. Alat pancing nematoda

8.     Laboratorium Kultur Jaringan
Laboratorium ini adalah laboratorium baru yang memiliki kegiatan dalam laboratorium ini adalah in house training kultur jaringan, pengaturan ruangan dan alat, pengadaan bahan kimia. 

Sekian Sahabat Lovera tulisan kali ini, semoga bermanfaat untuk kalian pembaca setia blog ini yah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar