Senin, 02 November 2015

Radiasi surya dan suhu udara . Universitas Trilogi



Agroklimatologi

Unsur – Unsur Cuaca:

Radiasi Surya dan Suhu Udara



Radiasi adalah pemindahan energi/kalor dari permukaan matahari ke suatu tempat di permukaan bumi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromaknetik. Radiasi surya adalah pancaran yang berasal dari matahari.

Komponen-Komponen Radiasi adalah sebagai berikut:

  • Intensitas radiasi : Intensitas radiasi matahari diartikan sebagai banyaknya atau jumlah energi dari cahaya matahari yang diterima bumi, pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu.  
  •  Kualitas radiasi :Panjang gelombang sinar atau tingkat energi yang dipancarkan oleh matahari.
  •  Panjang hari dan lama penyinaran : Tergantung dari lama penyinaran mataharinya.


     Cahaya yang diserap dan dipantulkan oleh bumi adalah sebesar 30 % sedangkan 20% diserap oleh zat penyusun atmosfer.  absorber adalah sebutan untuk yang menyerap sinar sedangkan emiter adalah pelaku atau memantulkan seperti gas-gas.

    Makin panas benda maka makin besar suhu atau panjang gelombang makin pendek. objek penyerap adalah berguna sebagai emiter dan absorter yang baik. Semakin lama penyinaran maka makin banyak energinya .

    Transparansi Atmosfer
        Energi pancaran menuju permukaan:
    1. Penyerapan
    2. Pemancaran
    3. Penyerapan dan pembauran

    Suhu udara :
    Pengukuran suhu sering dipakai sebagai acuan untuk menginterpretasi unsur-unsur cuaca karena suhu mengambarkan tingkatan energi materi baik secara fase cair, padat maupun gas. Panas adalah energi yang dapat berpindah sedangkan, suhu adalah yang dapat bergerak.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu di suatu daerah:

    1. Sudut datang sinar matahari

    Semakin tegak sudut datang sinar matahari maka energi panas yang diterima semakin besar.

    2.Cerah tidaknya cahaya

    Semakin cerah cuaca, energi yang sampai ke permukaan bumi semakin banyak.

    3. Lamanya penyinaran matahari

    Daerah yang lebih lama menerima radiasi maka daerah tersebut akan semakin panas.

    4. Letak lintang

    Semakin dekat dengan ekuator, suhu udara semakin panas
     
     Universitas Trilogi

Minggu, 25 Oktober 2015

Klasifikasi Iklim . Universitas trilogi

AGROKLIMATOLOGI
Klasifikasi Iklim
                                       
Klasifikasi iklim merupakan usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim yang terdapat di bumi. Klasifikasi iklim membahas hubungan antara iklim dengan vegetasinya.

Klasifikasi Koeppen
 pertama kali diajukan oleh Wladimir Köppen (Jerman)
Didasarkan pada hubungan antara iklim (suhu dan hujan rata-rata) dengan pertumbuhan,Oleh karena itu batas-batas klasifikasi iklim Koppen berkaitan dengan batas-batas penyebaran vegetasi,Menurut Koppen vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya.
Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasarkan lambang dan simbol tipe iklim yang menunjukkan sifat dan corak masing-masing tipe tanda, yang terdiri dari kombinasi huruf yaitu:

   huruf pertama (huruf besar): Tipe utama

  huruf kedua (huruf kecil): pengaruh hujan

  huruf ketiga (huruf kecil): suhu udara

 huruf keempat (huruf kecil): sifat-sifat khusus

berdasarkan kelompok vegetasi dan geografi yang diberi simbol huruf besar :
1. Tipe A (Iklim hujan tropik)

2. Tipe B (Iklim kering)

3. Tipe C (Iklim sedang berhujan)

4. Tipe D (Iklim hujan dingin)

5. Tipe E (Iklim kutub)

Berdasarkan dua kombinasi huruf pertama maka ada 12 tipe iklim menurut klasifikasi iklim Koppen:

1. Daerah iklim hujan tropik        : Af, Aw dan Am

2. Daerah iklim kering                : BS, BW

3. Daerah iklim sedang berhujan : CF, Cs dan Cw

4. Daerah iklim hujan dingin       : Ew, EF
 

 klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson

digunakan dalam bidang kehutanan dan perkebunan


A :Daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropis
B :Daerah basah dengan hutan hujan tropis
C :Daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba dan gugur pada musim kemarau
D :Daerah sedang dengan vegetasi hutan musim
E :Daerah agak kering dengan vegetasi hutan sabana
F :Daerah kering dengan vegetasi hutan sabana

G :Daerah sangat kering dengan vegetasi  ilalang

H :Daerah ekstrim dengan vegetasi padang ilalang

klasifikasi iklim oldeman 
Berguna dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Indonesia.
  Kriteria yang digunakan dalam klasifikasi ini didasarkan pada:

   Bulan Kering (BK): bulan dengan CH<100 mm

   Bulan Lembab (BL): bulan dengan CH 100–200 mm

   Bulan Basah (BB): bulan dengan CH>200 mm